Kamis, 16 April 2015

Hal-Hal yang Gaboleh Kita Katakan kepada Orang yang Depresi

Assalamu'alaikum
Hai, ini aku lagi, hadir untuk mengisi hari yang sepi.
*

Yaaa, sepi karena hari ini sudah tidak sekolah lagi. UN sudah selesai. Di satu sisi, aku senang karena pada awalnya aku memang ingin lekas-lekas menyelesaikan sekolah; that's why aku masuk kelas akselerasi. Di sisi lain, ...sepi ternyata. 

Aku baru bangun tidur sekitar setengah sembilan, karena sehabis shalat subuh tadi aku tidur lagi. Jangan ditiru! Hehe. Kalau dibiarkan lama-lama, bisa jadi habbit. Bahaya. Mengubah habbit itu susah lo, tapi bukan berarti tidak bisa. Tapi kenyataannya memang mengubah habbit itu lebih susah daripada mengubah mindset. Jadi, apabila kita sadar sedang melakukan sesuatu yang berpotensi jadi habbit buruk, jangan ragu: CUT! Hentikan saja saat itu juga.

Oya, hobiku kan membaca... tadi aku menemukan sebuah artikel di Pinterest tentang hal-hal yang tidak boleh kita katakan kepada orang yang depresi. Aku punya seorang teman yang yaaa bisa dibilang depresi karena ia yaaa begitulah. Setelah membaca artikel itu, aku jadi sadar bahwa selama ini ternyata aku mengatakan sebagian besar hal-hal tersebut. Lalu aku terkikik dalam hati dan sadar, "ooh, pantas mood dia malah makin down setelah kunasihati,". Hehe. Tapi waktu tahu keadaannya tidak membaik setelah kuberi motivasi (yang ternyata malah membuatnya makin down), aku lebih sering mendiamkannya saja. Aku lebih senang begitu daripada harus mendengarkan apa sih masalah yang dialaminya, (ternyata aku egois ya, dalam hal ini, hehe) padahal menurut artikel tadi kita sebaiknya mendengarkan apasih masalah dia dan membantunya mencari cara supaya moodnya jadi lebih baik.

Menurut artikel itu, kita gak boleh ngomong ke orang yang depresi kaya gini:
  • Kamu depresi lagi? Kalau kita ngomong gitu malah akan menyinggung perasaan dia karena seakan-akan kita ngomong Ya ampuuuun, itu lagi itu lagi. Depresi lagi depresi lagi. Kan dia itu butuh pertolongan kaaan. Dia juga gak mau kan depresi, tapi mau gimana lagi memang keadaan mentalnya kaya gitu. 
  • Kamu harusnya bersyukur, banyak orang di luar sana yang keadaannya lebih buruk! Well, mungkin kalau kamu ngomong ini ke orang yang mentalnya sehat, bagus. Untuk menyadarkan dia, membuat hatinya lebih terbuka untuk melihat orang yang keadaannya lebih tidak beruntung darinya. Tapi kalau kamu ngomong kaya gini kepada orang yang sedang depresi, tentu dia akan tambah gak karuan pikirannya. Kenapa? Ya karena dengan ngomong begitu kamu tidak menyelesaikan permasalahannya. 
  • Cobalah berpikiran positif! Nah, ini apa lagi. Kalau kita ngomong gitu malah akan menyinggung perasaan dia. Kalau kita ngomong gitu malah akan bikin dia menjauhi kita, marah pada kita, karena dengan ngomong begitu, menyiratkan bahwa sebenarnya kita ngatain dia orang yang negatif.  Nah, menurut artikel di psychologytoday.com, dengan hanya mengubah cara pikir seseorang yang depresi menjadi 'lebih positif', hal itu tidak bisa membuatnya berhenti dari depresinya. Baca deh di sini.
    Tapi susah men,  untuk gak ngomong hal-hal ini ke dia... kayaknya masalah dia memang itu deh! Tapi, lagi-lagi aku harus mengingatkan diriku sendiri BAHWA pikiran mereka yang depresi berbeda dengan pikiran kita, cara mereka memandang hidup beda dengan kita. HUFTTT.
    Lanjut ke hal-hal yang tidak boleh kita katakan pada orang yang depresi berikutnya...
  • Bahagia itu pilihan. Wait, dengan berkata seperti itu kamu sudah menghakimi dia bahwa dia itu memilih gak bahagia. Siapa bilang dia tidak ingin bahagia? Tapi mau bagaimana lagi... zat-zat kimia di otaknya lah yang bikin dia kaya gitu, yang bikin dia kaya susaaaah banget menjalani hidupnya. 
Instead of ngomong kaya gitu ke dia, yang bisa kamu lakukan untuk menolongnya adalah dengan cara:
  • Percaya padanya bahwa dia memang sedang menjalani hal yang sulit;
  • Berempati padanya dengan mendengarkannya kalau dia curhat dan membantunya mencari jalan keluar agar ia merasa lebih baik;
  • Ada di sisinya saat ia membutuhkan.

Waaah, susah sih sebenarnya untuk menghadapi orang yang depresi kalau kita GAK SABARAN, kalau kita GAK IKHLAS, kalau kita EGOIS, dan kalau kita GAK PERCAYA ALLAH AKAN MEMBANTU KITA DI SAAT KITA SULIT. Bukankah ada haditsnya?
Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. (HR Muslim)


Menulis artikel ini ternyata sangat membantuku, membuatku berpikir dan menyadari kesalahanku; menyadarkanku bahwa masih banyak hal yang harus kupelajari tentang hidup ini; mengingatkanku bahwa aku hanya hamba Allah yang lemah dan senantiasa memerlukan bimbingan-Nya; dan membuatku semakin semangat untuk menulis artikel berikutnya di blog ini insyaallah! :)

*
Untuk kita semua nih:
Kalau kamu mengetahui hal-hal baik, apa sih gunanya menyimpan hal-hal itu untuk dirimu sendiri? Sebarkanlah kebaikan. Ketika kamu menemui sesuatu yang buruk, lalu kamu meninggalkannya tanpa kamu coba ubah terlebih dahulu untuk menjadi baik, hal itu akan tetap menjadi hal yang buruk. Jadi coba ubahlah dahulu untuk meluruskannya; kalau berhasil, kamu akan dapat pahala dan mengurangi satu keburukan di muka bumi ini. Kalau tidak berhasil? Ya kamu tetap dapat pahala. :)

Akhir kata, mohon jangan ditiru hal yang buruk dari tulisan ini, berlomba-lombalah dalam kebaikan, untuk meraih ridho Allah.
Wassalamu'alaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar